Home » » Meluruskan Sejarah Bojonegoro

Meluruskan Sejarah Bojonegoro


Pertanyaan pertama yang muncul dalam pikiran kita saat melintas di depan Pendopo Pemkab Bojonegoro yang bertuliskan PENDOPO MALOWOPATI adalah apakah benar Bojonegoro itu bumi Angling Dharmo ??

Sebagai pemerhati sejarah kiranya penulis akan mengulas tentang pelurusan sejarah Bojonegoro. Agar generasi saat ini sampai mendatang tidak terbelenggu dengan mitos yang tidak bisa dibuktikan secara akademis/keilmuan.

Sebagaimana saat anda memasuki wilayah Bojonegoro akan terpampang jelas dengan kalimat sambutan "Selamat Datang Di Bumi Angling Dharmo". Tidak hanya itu saja tim sepakbola kebanggaan warga Bojonegoro memiliki sebutan "Laskar Angling Dharmo". Kemudian Radio Pemerintah Pemkab Bojonegoro pun menamakan stasiun radionya dengan "Stasiun Radio Malowopati". Bahkan Pendopo Pemkab Bojonegoro pun menggunakan nama "Pendopo Malowopati". Nama Malowopati itu sendiri diambil dari lokasi Kerajaan yang dipimpin Prabu Angling Dharmo yaitu Kerajaan Malowopati. Bahkan sebagian besar warga Bojonegoro pun meyakini bahwa Angling Dharmo adalah prabu yang memiliki kerajaan di Bojonegoro. Ditambah lagi dengan ditayangkannya serial Prabu Angling Dharmo di stasiun televisi swasta nasional seolah-olah menambah keyakinan masyarakat Bojonegoro bahwa Prabu Angling Dharmo memang berasal dari Bojonegoro.

Pemkab saat itu menegaskan bahwa Bojonegoro adalah Bumi Angling Dharmo. Hingga saat ini yang tertanam di pikiran masyarakat Bojonegoro, ANgling Dharmo adalah leluhur Bojonegoro.

Perlu diketahui Pemkab Bojonegoro sekitar tahun 1988 dalam buku Sejarah Kabupaten Bojonegoro, ditambah dengan terbitnya buku Sejarah Kepolisian Resort Bojonegoro yang mnegaskan bahwa tidak ada bukti peninggalan Kerajaan Malowopati. Penegasan secara ilmiah ini dinyatakan oleh Balai Arkeologi Jogjakarta.

Namun ironis sekali, sejarah yang ditulis secara ilmiah itu ternyata tidak sampai pada generasi muda Bojonegoro saat ini. Akibatnya, generasi muda Bojonegoro hingga kini masih belum memahami sejarah yang benar. Seharusnya di sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui pelajaran sejarah atau IPS bisa menjelaskan sejarah kelahiran Bojonegoro ini. Jadi maklum saja, di sekolah mereka tidak mendapatkan sejarah yang benar. Mereka hanya percaya tanpa bukti sejarah. Sehingga sejarah yang diterima di kepala siswa adalah cerita mitos Prabu Angling Dharma tanpa bukti ilmiah, kaum muda Bojonegoro dipaksa untuk percaya cerita rakyat atau legenda yang jelas-jelas tanpa ada bukti sejarah yang konkret. Dalam ilmu sejarah ada 3 (tiga) unsur dalam sejarah. Yaitu yang pertama; Manusia, yaitu sebagai pelaku sejarahnya, Kedua; Tempat, yaitu dimana letak/lokasi peristiwa sejarah itu, dan ketiga; waktu, yaitu kapan terjadinya peristiwa tersebut. Untuk Cerita Angling Dharmo jelas tidak memenuhi salah satu unsur keilmuan sejarah. Dan bisa disimpulkan itu adalah legenda/cerita rakta. Ironi kan ??

Penulis khawatir jika sejarah yang benar tidak diajarkan kepada siswa, maka akibatnya generasi muda Bojonegoro percaya kepada mitos. Apabila masyarakat mempercayai mitos maka logika sederhana tentang realita keilmuan akan hablur.

Pada kenyataannya Angling Dharmo ternyata bukan hanya klaim dari Bojonegoro. Di daerah lain yaitu di Jawa Tengah seperti Pati, Sragen juga mengklaim sebagai daerah asal Prabu Angling Dharmo. Banyaknya klaim tersebut menegaskan jika Angling Dharmo adalah cerita rakyat, bukan sejarah yang harus diakui kebenarannya.

Pada bulan Agustus 2012 Tim Balai Arkeologi Jogjakarta juga menegaskan situs Mlawatan di wilayah kecamatan Kalitidu tepatnya di desa Wotangare yang di percaya sebagai petilasan Batik Madrim yaitu adik dari Prabu Angling Dharmo juga ditemukan bekas bangunan kerajaan. Tetapi Balai Arkeologi tidak menegaskan bahwa itu adalah situs lokasi reruntuhan bangunan kerajaan, melainkan sisa-sisa reruntuhan lokasi bangunan kompleks rumah. Dengan ciri bata nerah panjang 40 C cm lebar 20 cm dengan ketebalan 5 cm merupakan ciri khas bata masa kerajaan Majapahit.

Memang di lokasi tersebut (situs Mlawatan) ditemukan tumpukan batu bata, tetapi itu bukan komleks bangunan kerajaan. Oleh karena itu penyebutan Bojonegoro sebagai bumi Nagling Dharmo perlu ditinjau ulang. Khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Sebab jika generasi muda diberi sejarah yang menyesatkan maka akan sesat pula generasi selanjutnya tentang jati diri Bojonegoro.

Sejarah Bojonegoro sendiri adalah merupakan bekas dari wilayah kerajaan Rajekwesi yang merupakan wilayah perdikan dari kerajaan Pajang di Jawa Tengah. Yang berlokasi di wilayah Mojoranu sekarang ini.

 Penulis : Achmad Satria Utama, S.Pd (Guru Mata pelajaran Sejarah SMA Negeri 1 Dander Bojonegoro)
Share this article :

+ komentar + 90 komentar

6 November 2012 pukul 15.38

pak sebenarnya itu sudah pernah ada di tv ..saya liat itu di dua dunia trans 7..disitu dijelaskan oleh pengikut prabu angling dharma bahwa bojonegoro hanyalah tempat persinggahan saja..bukan sbg tempat asli lahirnya kerajaan malowopati..sebenarnya banyak bukti (keris) tp masyarakat setempat tidak mau menggalinya karna tempat itu sangat angker..untuk nama desa tersebut saya lupa,,tp masih masuk dlm kawasan bjn..

7 November 2012 pukul 01.02

Membangun nasionalisme dan kebanggaan bangsa sangat diperlukan untuk generasi muda kita, dan hal tersebut dapat dilakukan melalui penggalian sejarah, cerita rakyat, dan lain sebagainya. Tetapi mendidik kebanggaan melalui sejarah yang benar, jauh lebih penting karena yang diberikan adalah realita dan tidak semu. Maka tidak heran bila saat ini muncul nasionalisme dan kebanggaan semu alias palsu... Karena dibangun di atas kebohongan.

7 November 2012 pukul 06.27

Shinta......ananda selaknya harus memahami, sebuah legenda tidak bisa dikatakan sebagai sebuah cerita sejarah. Hal inilah yang belum dipahami oleh generasi muda sekarang. Masyarakat pun terjebak dalam mitologi yaitu hal-hal yang bernafas mitos. Bahkan legenda itupun seakan-akan nyata adanya di kehidupan masa lalu. Itulah hebatnya seorang pengarang cerita.
Angling dharma adalah sebuah kisah yang diangkat dari cerita pewayangan. Dikisahkan bahwa Angling Dharmo merupakan keturuna ketujuh dari Arjuna. Dikisahkan bahwa, Arjuna berputra Abimanyu. Abimanyu berputra Parikesit. Parikesit berputra Yudayana. Yudayana berputra Gendrayana. Gendrayana berputra Jayabaya. Jayabaya memiliki putri bernama Pramesti, dan dari rahim Pramesti inilah lahir seorang putra bernama Prabu Anglingdarma. Tentang nama Malowopati dalam cerita pewayangan adalah tempat Prabu Angling Dharmo memimpin kekuasaannya. Dan itupun sebuah cerita.
Suatu yang tidak lazim sebuah wayang yang bisa menurunkan keturunan manusia kan ??
Tentang hal-hal yang berbau "angker" itu bentuk dari pola pikir masyarakat yang menganggap daerah itu tabu dan berbau mistis.
Semoga bisa membantu menjawab dan membuka logika kita tentang arti sejarah dan arti sebuah cerita rakyat (folklore)

7 November 2012 pukul 06.33

Sependapat dengan pak Agus, saya begitu kaget mengapa masyarakat sekitar yang saya tiggali masih menganggap cerita rakyat dalam bentuk legenda itu begitu diyakini kebenaran sejarahnya! Tentunya perlu pemahaman dan pelurusan sejarah yang baik dan benar. Agar generasi muda tidak terjebak dalam dunia khayalan yang tidak berujung titik akhirnya. Kalau generasi sekarang tetap di bebani pemikiran seperti ini jelas akan berakibat fatal kemasa depannya.
Pembohongan sejarah dan pemutar balikkan fakta sejarah yang akan terjadi nantinya.

Anonim
14 Januari 2013 pukul 00.20

sebagai generasi muda bojonegoro, saya berharap sekali pak achmat satria dapat menuliskan sejarah Bojonegoro yang lengkap dan sebenarnya. Kadang, akses dan kesediaan informasi yang terbatas mengenai sejarah lokal menjadi faktor utamanya. semoga bermanfaat.

9 Februari 2013 pukul 02.00

saya sependapat dengan anada namun alangkah baiknya tidak pak achmat melainkan anak" yang mau menliti tentang bbojonegoro agar" anak" jama sekarang lebih imajinatif... SALAM SEJARAH

24 Februari 2013 pukul 11.47

Anonim-Insya Allah dalam waktu dekat akan saya tulis di media blog ini. Karena penulisan ini tentunya membutuhkan waktu. Karena tidak hanya menuliskan sebuah cerita, tetapi tetap mengedepankan metode penelitian kualitatif sejarah

24 Februari 2013 pukul 11.49

Donny Arohman-Langkah awal dan sudah saya mulai adalah memberikan materi sejarah lokal pada pelajaran sejarah yang saya ajarkan di sekolah. Salam Sejarah

Anonim
19 Maret 2013 pukul 10.21

selama saya sekolah sudah di ajarkan perbedaan cerita sejarah n cerita rakyat . dan angling dharma masuk dlm cerita rakyat , klo g slh ini pelajaran smp. saya kira cerita dr org2 tua dulu dpt dimentahkan oleh pendidikan dan menurut saya biarkan cerita rakyat ini menjadi ikon daerah . meski tidak hanya menjadi cerita rakyat suatu daerah toh byk jg cerita rakyat yg dimiliki beberapa daerah dg versi berbeda2. n menurut saya yg hrs ditekankan dlm pelajaran sejarah adalah pembentukan mental siswa/siswi. jika hanya sekedar menghafal dan mengetaui sejarah bangsa kita maka saya anggap gagal , satu yg kurang ditekankan dlm pelajaran sejarah adalah pembentukan mental dmn sejarah, cerita rakyat serta pelakunya dijadikan motivasi n inspirator siswa/siswi dlm belajar dan berfikir ke depan untuk membangun bangsa Indonesia serta memberikan rasa bangga dan kagum thd NKRI serta meningkatkan rasa NASIONALISME . hal ini yg mulai pudar dr generasi muda saat ini.

Anonim
20 Maret 2013 pukul 06.18

rajekwesi bukanlah nama kerajaan.. melainkan nama dari kabupaten sebelum bojonegoro.... yang dulu namanya kabupaten jipang.. trus... rajekwesi,, lalu dirubah menjadi bojonegoro..... itu yg aku tahu....

terus mengenai kisah angling darma belum bisa di pastikan,,, tp menurut cerita,,, bojonegoro adalah tempat singgahan terakhr anglingdarma,, stelah itu entah kemana perginya,,, kayak kisah siliwangi... yg sampai saat ini belum tahu keberadaan makamnya....
dan aku mempunyai bacaan mungkin bermanfaat.... dan bagai mana pendapat anda tentang hal ini.....
Konon, menurut suatu cerita rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, ada beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka-pusaka andalan Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro pada zaman Hindu madya di masa silam. Meskipun benar tidaknya cerita tersebut belum diketahui secara pasti, Serat Astra Dharma yang saat ini tersimpan di salah satu museum terkenal di Belanda, dapat menjelaskan bahwa hal tersebut benar-benar nyata. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Purusangkana, ayah kandung Prabu Angling Dharma (putera Prabu Kijing Wahana, suami Dewi Pramesthi) yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut dapat dikembalikan ke Indonesia, dapat diketahui dengan pasti bagaimana silsilah raja-raja Malawapati, Yawastina, dan Mamenang yang bersumber dari satu asal yaitu Prabu Parikesit, raja Hastinapura dari India.

Anonim
27 Maret 2013 pukul 22.10

dulu kerajaan bojonegoro itu adalah brnama jipang,apakah jipang bojonegoro ini sana dgn jipangnya R haryo penangsang? sejarah bojonegoro ini msh dbilang sngat kabur krn pemerintahanx dr masa kemasa tdk pernah ingin mnggali sejarahx,sngat beda dgn kabupaten2 tetangga lain yg terbukti valid sejarahx

Anonim
27 Maret 2013 pukul 22.16

sebenarnya angling dharmo itu hnya cerita fiksi.seperti halnya jaman sekarang sinetron yg ceritax saling bersambung,mkx sampai skrg tdk ada peninggalan2 yg valid.bpleh dkatakan bahwa cerita prabu angling dharmo adalah hiburan rakyat jaman dulu,sprti halnya sinetron

29 Maret 2013 pukul 19.12

Saudara Anonim, terima kasih atas masukkannya atas komentar pertama. Bahwasannya penanaman jiwa/rasa/semangat nasionalisme harus. Karena semangat nasionalisme selepas SMP sudah mulai hablur.

Sedang untuk menjawab komentar anda tentang kebasahan cerita Angling Dharma, dari koment anda menjelaskan bahwa itu merupakan cerita rakyat/folklor. Tetapi anda kog meyakini kalau cerita itu benar adanya? Menurut anda sendiri bagaimana ?

Sedang serat astra dharma yang tersimpan di Museum Leiden. Serat tersebut merupakan cerita rakyat yang juga banyak diketemukan di nusantara khususnya Jawa. Seperti halnya cerita-cerita rakyat yang lainnya. Kalau kita cermati tulisan anda tentang keturunan yang bersumber dari Hastinapura. Apakah anda sudah memahami tentang kitab tersebut ?

Bahwasannya Hastinapura itu merupakan kerajaan dalam CERITA Mahabarata. Yang ditulis tangan dan merupakan cerita fiktif yang oleh masyarakat Hindu di India dianggap benar-benar ada. Begitupun juga kalau kita mencermati kitab Arjunawiwaha tidak jauh beda dengan Mahabarata, karena memang sumber referensinya adalah Mahabarata. Yang menceritakan tentang perebutan tahta dua kerajaan Panjalu dan Jenggala akibat Airlangga tidak menitahkan kerajaannya kepada salah satu putra Mahkotanya.

Bahwa Bojonegoro merupakan kelanjutan dari kerajaan Rajekwesi/Jipang dan itu memang benar. Bahwa wilayah Bojonegoro dibawah kekuasaan Demak-Pajang termasuk Arya Panangsang yang anda maksud.

Terima kasih atas masukannya.

Anonim
30 Maret 2013 pukul 15.41

jiah komen tgl 19 n 20 beda orang om boss. lo saya menilai sbg cerita rakyat , kalau saya jujur lbh suka mengambil makna dari cerita sejarah/rakyat itu sendiri. tp jg menghafal jg, kn butuh waktu ujian wkwkwk . apa semua sejarah itu benar? siapa yg membuat sejarah? penulis ,penelitu , atau pelaku sejarah ? hanya Tuhan yang tahu.....

4 April 2013 pukul 08.34

Hallo pak kalo masalah angling darma dari bjn atau tidak saya tidak begitu mempersoalkan walaupun saya asli bjn. Tp ide bpak untuk meluruskan itu baik tp sudah terlanjur kalo di dalam benak mereka angling darma adalah dr bjn
Dan sebelumnya saya mau nanya apakah perang bubat benar adanya atau hanya permainan VOC

8 April 2013 pukul 21.54

Saudara Andik-Alhamdulillah sudah memahaminya....memang membutuhkan waktu untuk bisa membukakan alam pikir masyarakat. Apalagi pihak pemerintah dalam hal ini penguasa seolah-olah melegalkan cerita tersebut. Mengenai perang Bubat yang saya pelajari itu kejadian pada masa Raja Hayam Wuruk Kerajaan Majapahit sekitar abad 14 M. Bukan pada masa VOC. Dan anda bisa membacanya lewat literatur Pararaton penulisnya Prof. Aminuddin Kasdi Guru Besar UNESA, Kitab Negarakertagama karya Slamet Mulyana. Dah bisa di beli di toko buku di Toga Mas ataupun Gramedia

8 April 2013 pukul 21.57

Anonim (30-3-2013)- Terima kasih atas komennt-nya Sepertinya saudara memahami betul tentang sejarah. Anda bisa juga membaca buku Pengantar Ilmu Sejarah penulisnya Prof Dr. Koentowijoyo.

Anonim
14 April 2013 pukul 21.35

Halo pak Bos,
mengetik mengenai sejarah, agaknya makin membingungkan,
coba bayangkan,
baru berapa abad saja kita sudah tak tau lagi yang mana cerita, yg mana sejarah.
tak cuma di Bojonegoro pak, sepertinya seluruh sejarah kita dibolak balik sama belanda.
saya curiga, kitab asli Anglingdharma sudah dibawa ke belanda dan diganti baru, bukti-buktinya dihancurkan dan dan dimusnahkan.
menurut saya, satu satunya jalan kita harus menjajah belanda dulu, memaksa mereka buka mulut tentang keberadaan sejarah asli negara kita.
~ salam DAMAI ~

23 April 2013 pukul 11.04

Penilaian anda terlalu prematur...jika ada "penghancuran" bukti, justru peninggalan sejarah kita yg ada di Leiden sana terawat dengan baik.
~salam damai juga~

10 Mei 2013 pukul 16.40

rajekwesi itu bukan mojoranu,.... Tp masuk daerah ngumpakdalem,.. & mojoranu yg d maksud dalam sejarah bjnegoro, bukan mojoranu yg skrang ini,...
Mnurut sesepuh d desaku ini /mojoranu\ yg dulu tmpatnya kira2 di daerah skitar lapangan mojoranu,.... dan jalan yg melintang barat ke timur di utara lapangan mojoranu itu adalah bekas rel kereta api waktu jaman kolonial, kira2 d tahun 1750masehi, mojoranu adalah kota dari kadipaten ngurawan,.... Dan mojoranu telah ada jauh sebelum kerajaan rajekwesi berdiri,....

19 Mei 2013 pukul 06.00

misteri yg belum trungkap tntang sejarah BOJONEGORO yg ada di desa mojoranu, dander....
Konon antara tahun 1700-1750m, mojoranu dalah kadipaten sendiri' pd waktu itu kerajaan rajekwesi belum ada ada sedikit bukti tntang mojoranu pada zaman dahulu merupakan kadipaten...
1. Terdapat makam2 bangsawan, sprti raden tumengung surowiloyo & raden haryo matahun,..... Tmpatnx di komplek pemakaman gedong...
2 di pemakaman jegong, barat lapangan mojoranu terdapat makam adipati joyonegoro,.. Lokasinya d tengah persawahan.
3 di mojoranu RT.2 trdapat makam keradenan.... Disanalah para makam raden petingi kadipaten di kubur...
4 adanya sumur kramat,.. Yaitu sumur joko towo... Tmpatnya di gayam, kira2 brjarak 200m ke arah barat dr makam adipati joyonegoro,... & d timur lapangan mojoranu jg trdapat sumur tua jg, tmptnx d tengah persawahan,... Nama sawahnx migit...
6 di kuburan gedong trdapat 3makam kuno yg belum trungkap, &msih mnjadi misteri..... Di perkirakan lbih tua dr makam adipati haryo matahun,... Orang mojoranu mnyebutnya kuburan jeblong...
5
6

14 September 2013 pukul 03.03

iya broow kakek sy dlu bilang pas thn 1997 waktu aq msh kecil kakek bilang kerajaan angling darma dl namanya bojanegara dan di situ raja angling darmo punya orang penulis dan pelukis profeisiona dia di suruh prabu angling darma meramal krajaan bojanegara itu trus mpu tukang tulis dan pelukis itu minta ijin sama prabu angling darma dia mau ambil kitab kosong yg tempatnya sngat jauh skali letaknya ada di kerajaan hindustan dan mpu itu sdh mengambilnya atas ijinya raja hindustan selama 1 bln lamanya dan mpu itu sdh smpai bojanegara dan mpu itu sgra menulisnya suruhan prabu angling darma tadi dan kitab itu sdh selesai di tulis kmudian di baca sama prabu angling darma dan sang prabu sdg memahami smua yg ada di dlm kitab itu dan kmudian kitab itu di simpan di bwah pendopo yg sangat dalam menggali tanah,kakekq bilang kitab itu bersejarah. Salam damai kawan.tp sayang aq msh di malaysia ni kawan blm balek ke indo,,,

Anonim
2 November 2013 pukul 02.18

sangat berguna sekali !

Anonim
8 Desember 2013 pukul 07.57

Info yg sangat penting,kalo boleh usul selain mengungkap kebenaran sejarah,sebisa mungkin kita lampirkan literatur atau semacam bukti yg memperkuat statemen yg kita buat.memang ribet tapi itu merupakan bukti valid dari sejarah kita,

Salam cinta sejarah indonesia

Anonim
9 Desember 2013 pukul 06.21

Hanya tuhan yg tahu.yg pnting hidup rukun.tentram.damai dan brsaudara.

Anonim
23 Desember 2013 pukul 11.14

menyalahkan itu gampang Pak, tapi tolong lihat dulu seberapa benarkah Anda..?
Sejarah pun kebanyakan berasal dari cerita rakyat yang telah dibukukan dan dipatenkan...

~selalu belajar agar semakin bodoh~

27 Desember 2013 pukul 01.25

ramai n menarik.sblme maaf ya om2 n mbk2 kenapa d sebut prasejarah & sejarah?
prasejarah adalah jaman dmana org blm mengenal tulisan.sdg sejarah adalah jaman dmana orang sudah mengenal tulisan.jujur utk masalah crita angkling dharma ini saya menilai hanya sbuah mitos atau dongeng...
sbg org bodah pemikiran saya sederhana saja.
1.tdk pernah d temukan bukti2 tentang adanya kerajaan angkling darma baik berupa catatan,tulisan,bangunan ato lainnya yg membuktikan keberadaanya.
2.di runut dari cerita silsilah angkling dharma yg keturunan ke 7 dari arjuna adalah hal yg tdk logis.karna arjuna adalah tokoh dlm crita mahabarata karangan begawan byasa ato vyasa dari india.
Itu menurut saia,Allahualam..

Anonim
12 Januari 2014 pukul 00.07

Kenapa bangsa ini hancur.karena melupakan sejarah.
Mbah sy bilang ...orang bijak tau kl dirinya tolol
orang tolol tau kalo dia bijaksana.
Coba kita telusuri sejarah keluarga kita dulu .sampai kakek.buyut.atau byutnya buyut buyut buyut yg kita ketahui .baru kita bisa membuka benar atau tidaknya suatu cerita atau dongeng atau sejarah
Monggo mau yg mana.mumpung kiamat masih jauh.
Maaf lahir batos

Anonim
14 Februari 2014 pukul 06.09

Mohon maaf smanya
Kerajaan malawapati memang ada keberadaanya
Tp bukan terletak d kab bojonegara
Tp bojonegoro itu sebuah desa kecil yg terletak d kab temanggung tepatnya d kec kedu desa bojonegoro

Bagi yang punya kelebihan melihat alam lain dan para terhormat abdi dalem
Monggo datang dan buktikan

Trimakasih

Anonim
14 Februari 2014 pukul 06.41

Mohon maaf smanya
Kerajaan malawapati memang ada keberadaanya
Tp bukan terletak d kab bojonegara
Tp bojonegoro itu sebuah desa kecil yg terletak d kab temanggung tepatnya d kec kedu desa bojonegoro

Bagi yang punya kelebihan melihat alam lain dan para terhormat abdi dalem
Monggo datang dan buktikan

Trimakasih

Anonim
14 Februari 2014 pukul 19.55

Mnrut saya ya syah2 aja, wlopun angling dharmo andaikn mngkin hnya legenda, mitoslah, n sbagainya. Untuk nama n kerajaan di pakai d masa sekarang... Ntah laskar angling dharmo , malowopati.. Ato bagus juga laskar pringgondani, bima sakti arjuna..... Laskar superman kek... Krn dlm critanya mmg angling darmo perkasa sakti mandraguna, y g ada salahny saya kira untuk d pakai sbuah ikon sepak bola bojonegoro,

agus basra
18 Februari 2014 pukul 13.47

Sekedar masukan bpak2 sedoyo
Menggali sejarah memang penting
Tp jgn dilupakan sejarah islamnya yaa.
Islam ad sejak abad sebelum masehi dan awal tahun masehi itu ditentukan pada zaman beliau rasulullah muhammad s.a.w.
Nah mitos2 dan cerita rkyat itu kan trjdi ditaun masehi semua jd mungkin dg membaca sejarah awal mula islam masuk diindonesia bsa membantu menemukan cerita2 rakyat yg konon jd perbincangan.awal mula islam masuk indonesia bgmn trus bsa menyebar sampai ke bojonegoro ini bgmn,siapa pembawanya,dan kota bojonegoro ini sblumnya bgmn,,,
Jd dr smua itu nti bsa di simpulkan mna dongeng,mana sejarah,dan mana cerita rkyat.krna setau saya smua itu ada sangkut pautnya.dan mnrut saya pribadi orang2 pda zaman dulu itu bsa melihat hal yg akan dtang.percaya atau tidak ramalan joyoboyo mulai prlahan nampak..jakarta jd lautan surabaya jd rawa lamongan tuban jd kota pariwisata dan bojonegoro akn jd kota besar.itu menurut rmalan joyoboyo.nah konon ceritanya prabu joyoboyo adlh ayah dr prabu angling dharma kan.klo disangkut pautkan dg ini smua kmungkinan bsa ketemu jawabannya.....pusing ah klo mkir sejarah..soale aku cuma tukang potong rambut bkan sejarawan.hejehe

agus basra
18 Februari 2014 pukul 14.11

Jd entah angling dharma itu hnya mitos,sejarah,ato hnya cerita rkyat itu g penting yg penting bgmn kita sbg putra daerah bsa memajukan bojonegoro ini sesuai dg ramalan joyoboyo yg ada.peninggalan2 spt tmbang minyak terbesar di bojonegoro inilah yg dimksudkan olh rmalan joyoboyo klo bojonegoro bkal jd kota besar nantinya.lumpur lapindo yg akn mjdikan surabaya mjd rawa...WBL yg akn mjdkan tuban dan lamongan sbg kota wisata.dan banjir yg akn mjdikan jkrta sbg lautan.kesimpulannya ad benarnya kan ramalan joyoboyo itu.jd. org dahulu brjuang dan skrg mjd sejarah bagi generasi kita.dan skrg tugas kita kan utk membuat sejarah bagi cucu2 kita dimasa yg akan datang.bencana alam pd zman dahulu juga ada dan skrg mjd sejarah bagi kita.dan bencana alam yg skrg ini trjdi juga akan mjd sejarah buat cucu kita.intinya kita hidup ini dijalani yg psti2 aja deh krna kelak akn jd sejarah juga.anggap aja dongeng,sejarah,dan cerita rkyat itu benar adanya.klo pun toh benar atau slah juga g trlalu penting.yg trpenting mari kita bersama2 buat sejarah bgmna kita bsa memajukan bojonegoro ini..dlu yg bojonegoro adl hutan rimba lalu mjd spt skrg ini dan kedepan jd spt apa kita buat sejarah lanjutannya biar pada masa cucu2 kita pada cerita tntg kita yg dlu guru,tukang potong rmbut,kuli batu,dll ini smua sejarah kita utk anak cucu kita.iya gak?sama halnya dg sejarah awal mula bojonegoro yg diberikan kpd kita ini.sapa tau bsok kota bojonegoro dirubah nma jd negorobojo olh cucu2 kita.brti sejarahnya lain lagi kan?hahaha

11 Maret 2014 pukul 07.42

STOP PEMBODOHAN.....!!

22 Maret 2014 pukul 21.09

Judul yang bagus "Meluruskan Sejarah Bojonegoro"
berbicara sejarah tidak akan mengkaitkan Bojonegoro dengan Angling Darma yang notabennya sebagai legenda atau mitos. Polemik yang muncul karena keberadaan Angling Darma diposisikan sebagai sejarah bukan lagi pada legenda. Pertanyaannya , Siapa yang memunculkan Angling Darma pada ranah sejarah?...........................

Angling Darma sebagai sebuah legenda tidak pernah meminta di masukkan sebagai sejarah , apalagi sebagai pelajaran sekolah..........

Sesui dengan sejarahnya pintu masuk kota Bojonegoro selayaknya bertuliskan
"SELAMAT DATANG DI KABUPATEN BUATAN BELANDA"

Anonim
3 Mei 2014 pukul 21.42

Maaf sebelumnya para sedulur sedoyo.menurut saya tidak perlu kita saling menyalahkan. Soalnya ilmu ilmiah yang ada saat sangatlah terbatas.yg mungkin saja bs terjadi kesal ahan dalam melakukan penelitian. Sedang cerita tentang kerjaan malowopati itu sendiri jg cerita yg blm tentu kebenarannya. Jd biarlah masing 2 berpikir dg cara dan pemahamannya. Masing2.ga perlu saling menyalahkan.lha wong sejatine yo podo2 ora ngertine. Kan semua cuma sekedar perkiraan.

Anonim
31 Mei 2014 pukul 06.11

memang klo di nama tempat yg ada di bojonegoro sepertinya saya sependapt klo angling darma ataupun kerajaan malowopati bukan bojonegoro tapi kerajaan rajekwesi itu kayaknya yg lebih tepat dan bukan malowopati ini sesuai dengan nama2 yg ada sekitar kota bojonegoro, seperti terminal rajekwesi ( trmnl lama ) ada desa namanya desa sukowati dll. seharusnya sejarah harusnya di luruskan sblm genersi mendatang lebih slah kapra. thnks....!!!!

Anonim
2 Oktober 2014 pukul 12.05

Angling Darma bukanlah mitos. Kalo angling darma itu adalah mitos. Sejak saya lahir qodam beliau gak mungkin ada menemani saya. Bagaimana qodam itu ada kalo tidak pernah terlahir didunia ini. Ada suatu peradaban jaman dulu yang musnah. Menghilangkan bukti sejarah disebagian tempat. Kalo mau tau sejarah, bukan dengar dari katanya dan katanya. Dan bukan dari penggalian bukti sejarah. Yg lalu kita menerjemahkannya dengan keterbatasan kita. Karna kemampuan orang jaman dulu itu susah diterima akal. Karna mereka bisa hidup berdampingan dengan dua alam. Kalo mau tau sejarah. Tanyalah sama yg lebih ada dari kita ribuan tahun lamanya. Karna manusia itu diciptakan berbeda. Ada yg biasa. Dan ada yg punya kelebihan. Dari orang yg mempunyai kelebihan itu lah perantara kita untuk lebih mengetahui mana yg benar dan tidak.

Anonim
2 Oktober 2014 pukul 12.19

Dan siapa bilang cerita pewayangan itu mitos? Gak usah sombong jadi manusia. Akal manusia memiliki keterbatasan. Kalo logika anda nyampai. Mesti anda berfikir jauh kedepan. Raga anda tanpa adanya "ruh" apakah bisa bekerja? Dan tanpa tubuh anda pun "ruh" itu masih ada dan bekerja. Kita hidup didunia ini bukan hanya manusia saja. Ada banyak alam lain yg hidup dengan kita. Bahkan dekat sekali dengan kita. Kalo kalian belajar dari sejarah, pasti kalian menemukan satu titik temu. Dimana prilaku manusia jaman dulu sampai sekarang tetaplah sama. Cuman waktu dan keadaanlah yg membedakan. Hidup itu hanyalah sebuah siklus. Kita lahir, kemudia mati. Dan terlahir lagi generasi yg baru. Tinggal kedepan makin condong ke mayoritas generasi yg rusak. Atau generasi yg baik. Cepat atau lambat dunia ini pasti akan hancur. Karna itulah kita hidup berbatas waktu. Tinggal nunggu kapan dan siapa....

Anonim
2 Oktober 2014 pukul 12.30

Dimana ada gunung yg mengelilinginya pasti di situ ada pusat kerajaan. Dimana ada pelabuhan disitu pasti disekitar situ ada pusat perdagangan. Dimana ada sungai. Pasti disekitar situ ada kehidupan. Prilaku manusia dari jaman dulu sampai sekarang tetaplah sama. Yg membedakan hanya lah kebiasaanya. Kenapa di negri kita dari sabang sampai merauke banyak dijumpai nama daerah yg hampir sama? Pasti anda semua tau alasanya. Salam damai. Rukun. Dan bersahaja. Paling tidak bila kita menjaga itu semua, setidaknya kita menunda waktu untuk kehancuran kehidupan ini.

Anonim
2 Oktober 2014 pukul 12.38

Pesan dari sang Prabu. Tidak usahlah berebut kebenaran atas aku. Berebutlah kebenaran atas Tuhanmu. Itu jauh lebih baik. Karna saat kalian tiada. Bukan aku yg ditanyakan. Melainkan siapa Tuhanku, dan apa saja yg udah km lakukan didinia ini.

Anonim
15 Oktober 2014 pukul 21.30

Mitos adalah Sejarah dr rakyat yg Hilang.
entah Belanda yg menghilangkan...
entah Islam yg menghilangkan.

Anonim
19 Oktober 2014 pukul 06.28

pusiiinnnnggg.g.g.g.g..

26 Februari 2015 pukul 06.22

apa ada sumber2 tertulis ttg bojonegoro pada masa majapahit?

Fajar Danny
4 Mei 2015 pukul 14.46

Mas Candra, seingat saya pepadhangan (padangan, sekarang) pernah disebutkan dalam masa Majapahit.

Pak Guru Sejarah: mungkin maksud pertanyaan mengenai perang bubat buatan VOC ialah lebih ke kitab pararaton yg mana dibuat pada masa VOC. Guna memecah belah masyarakat jawa dan sunda. Karena ada jarak yg cukup jauh antara waktu kejadian perang bubat dan munculnya kitab pararaton tsb atau istilahnya tidak up to date. Berbeda dengan negarakertagama yg memang ditulis pada waktu kejadian. Nuwun

Anonim
7 Mei 2015 pukul 05.28

Pak anda itu lucu.. Sekali..

Awal masehi pada zaman Rasulullah SAW..
Kok bisa ya.. (Saya muslim tp malah baru tahu)..

Kita harus belajar berdasarkan data dan bukti (dlm sejarah).. Jika pakai ilmu cerita khayalan sendiri makin rame..

Bukan saya tidak percaya gaib..
Namun dsini kita mencoba mengurai berdasarkan data scara ilmiah, sehingga kita bisa belajar lebih cerdas..

Di temanggung dan di pati juga ada makam angkling dharma namun untuk bukti konkret/ absah sama sekali belum ada..
Lebih bnyak bukti yg diklaim tanpa ada sumber yg jelas (hoax)..

Mungkin urusan peninggalan purbakala di daerah temanggung jauh lebih banyak dari di bojonegoro dan pati yang hampir tidak ada..
Namun dari semua situs dan prasasti lebih mengarah pada rakai pikatan zaman mataram kuno bukan angling dharma (fakta sjarah)..

Dan di bajanegara dan pati cukup sulit (bukan berarti tidak ada) tentang peninggalan atau situs purbakala..

Jadi mnurut saya belum ada bukti konkret yang absah yang di akui dinas purbakala tentang peninggalan bukti sejarah adanya kerajaan malwapati dan angkling dharma..

Jika ada tman2 yg mau berbagi info dsini silahkan.. Tetapi mohon dngan sangat jangan memakai istlah gaib dan perusakan bukti sjarah oleh VOC
Mari kita belajar utk lebih CERDAS..

Terima Kasih

11 Mei 2015 pukul 02.51

Terima kasih sedulur sedaya atas komentarnya.
Catatan, berkomentarlah yang baik dan sopan serta dilandasi pemikiran yang logis dan ilmiah. Anda sopan kami pun segan. Matur nuwun.

rofi'
1 September 2015 pukul 09.55

maaf saya hanya masyarakat yang awam dengan sejarah.
tulisan bapak sangatlah baik dan bermanfaat untuk melihat dimensi-dimensi sejarah yang mungkin terkadang belum tentu diterima masyarakat walaupun yang dikaji itu benar. saya melihat debat sini sana cukup gembira dan sedih, gembiranya banyak yang memperhatikan sejarah dan sedihnya kata2 komentarnya frontal.

didalam sejarah itu terdapat perbedaan itu hal sangat wajar, karena sejarah berangkat dari subjektifitas dan menuju ke semi objectifitas. dalam sejarah tidak ada hal yang benar mutlak. walaupun menurut Cicero (106-43 SM) sejarah diharapkan bisa objectif.
dan inilah uniknya sejarah yang mana memberi pelajaran buat manusia agar tidak merasa benar, karena kebenaran milik Tuhan semata.
belajarlah dari sejarah, bukan belajar sejarah. karena sejarah bukan untuk dihafal saja tetapi hakikat dan makna yang terkandung didalamnya bisa kita implementasikan masa sekarang dan masa depan.

metode dalam sejarahpun ada 3 : sejarah naratif (I), sejarah kritis, dan sejarah naratif (II). aliran metodepun ada banyak akan tetapi secara garis besar dianut ada : empiris-positive, individualis, strukturalis, dan strukturis. dan masih ada yang lain.
dengan perbedaan metode yang diterapkan otomatis terkadang beda pandangan dan penyajiannya.

13 September 2015 pukul 09.39

Jangan sok pintar dgn logika anda yg serba terbatas itu. Anda katakan mitos itupun sebenarnya anda cuma mengira-ngira

14 September 2015 pukul 01.55

Jangan sok pintar dgn logika anda yg serba terbatas itu. Anda katakan mitos itupun sebenarnya anda cuma mengira-ngira

14 September 2015 pukul 01.55

Jangan sok pintar dgn logika anda yg serba terbatas itu. Anda katakan mitos itupun sebenarnya anda cuma mengira-ngira

Anonim
22 April 2016 pukul 23.37

memang banyak yang tidak tahu tentang kerajaan ini, hanya saja sebenarnya kerajaan ini ada hanya di gaibkan, tidak tampak oleh mata orang awam,para ahli purbakala saja tidak tahu apa lagi orang awam, tapi
percayalah kerajaan ini nanti akan muncul dan akan membawa Bumi Nusantara ini menjadi mercusuarnya Dunia seperti yang pernah di katakan oleh Bung Karno, dan tentang Nusantara ini akan menjadi mercusuarnya Dunia juga sedikit orang yang tahu, saya yakin itu.

25 April 2016 pukul 05.21

Kepada Bp. Kep.Daerah Bojanegara kami sarankan bentuk Panitya untuk mengadakan Seminar. Panggil Narasumber2 yang berbobot al. dari Depdikbud, Kep. Dinas Arkeologi, Para Sesepuh/Tokoh Masyarakat dll utk beradu argumentasi, bukan orang berkomentar seenaknya yang terasa di kuping bikin gatel.

26 Juni 2016 pukul 12.16

sebutkan silsilah dalam keluarga kalian... mulai dari anda sendiri, orang tua kalian, kakek nenek kalian, buyut dan cicit kalian, orang tua buyut cicit, kakek buyut dan cicit kalian, dan seterusnya.
pasti anda semua akan menyadari betapa bodohya anda bukan..??
teruslah mencari tahu disitulah anda akan terlihat semakin bodoh.
simple cari tahu siapa dirimu dan dari mana asalmu dan akan kebali kepada siapakah kamu.

13 Juli 2016 pukul 22.17

angling darmo memang bukan brsal dari bojonegoro..
sejarah rajek wesi sesudah angling darmo yaitu zaman belanda pertama..yaitu arya pandaran yg sblumnya mengikuti saimbara dari ayahnya joko tingkir yg mampu membunuh arya penangsang dpat sebagian tanah andalas,,yg brtptan bojonegoro.namun pada kejayaan rajek wesi harus perang melawan belanda di bantu nyai.retno dumillah,bu yut cinde,joleksono,dan tokoh masyarkat..

19 September 2016 pukul 06.06

Banyak prasasti candi di temukan dgn penggalian yg tanpa sengaja, pertanyaanya sudahkah kita coba riset penggalian minimal pengeboran titik2 sejarah

Anonim
29 Oktober 2016 pukul 00.27

terimakasih sebelumnya. tulisan bapak bagus dan inspiratif bagi kita dan calon sejarawan ataupun guru sejarah. tapi koment2nya pada kaga jELAASSSSSSSSS, bagi orang awam yg kurg tahu akan kebenaran sejarah mending diem deh. jangan banyak komen, ngerusak pemandangan !!!!!

11 November 2016 pukul 06.34

Saya awam...sjrah Di jmn orde baru yg sdah da tekhnologi aja ada yg di belokkan kok bhkn bsa2 dihpus jg krna kpntingan trtentu..apa smua sjarah hruz da pmbuktian dlm bntuk benda yaa?

20 November 2016 pukul 07.46

Saya suka nonton filmnya... Lumayan merangsang imajinatif..
Walaupun sulit diterima akal

23 November 2016 pukul 06.34

saya ada bukti kalau kerajaan malwapati memang ada...sama halnya aji saka sang pengcipta honocoroko yg bnyak orang tidak tau bukti2nya...termasuk tentang bukti2 adanya semar yg bukan hanya mitos..

Anonim
4 Januari 2017 pukul 07.17

Saya percaya kalau kerajaan malawapati itu ada,dan angkling dharmo. Itu ada, saya pernah baca juga katanya kuburan angkling dharmo ada di Pati Jawa tengah,dan di Bojonegoro itu hanya petilasan/singgahan waktu prabu angkling dharmo di kutuk jadi belibis putih.

11 Januari 2017 pukul 09.10

Manusia terperdaya oleh keinginan dan terpenjara oleh nafsu

~SALAM NUSANTARA AGUNG~

26 Januari 2017 pukul 05.50

Seng penting iso mangan rokok an ambik ngising wes asoy..

Anonim
5 Februari 2017 pukul 10.03

Achmad satria nusantara : pinter ngarang cerita kosong.

20 Maret 2017 pukul 19.06

Coba telusuri di Temanggung Jateng. Disini ada makam/petilasan prabu Angling Darmo.Tepatnya di kecamatan Kedu. Disini lebih mistis lagi,sesiapa orang yang nonton acara film Angling Darmo didaerah sekitarnya maka tv nya meledak!!!pamali,sangat dilarang nonton film tsb.di daerah kedu. Lanjut ada juga sopir2 truk trailer bawa material ke alam gaib.katanya lagi mau bangun kerajaan gaib dikedu.

Anonim
1 Mei 2017 pukul 08.41

Maaf mau tanya beda topik sedikit.. adipati haryo matahun I itu sebenarnya keturunan siapa ya? Silsilahnya? Terima kasih sebelumnya...

1 Mei 2017 pukul 11.17

Assalamualaikum Wr.Wb Prabu Angling Darma niku ing Pati Jateng Makamnya & Didaerah Peninggalan sangat banyak nama kerajaanya juga dari malawapati tidak jauh dari pati jateng.

1 Mei 2017 pukul 11.20

menurut saya di bojonegoro hanya petilasan saja

Anonim
4 Juli 2017 pukul 05.42

makam angling darmo ada sungguhan loo..trnyata ada dibawah tanah alunalun bojonegoro

Anonim
13 Juli 2017 pukul 12.13

yang namanya sejarah pasti berkelok-kelok lah brow,,,,tikung sana tikung sini, ,,kalo mau di luruskan ya ga bisalah, ,,pelaku sejarahnya itu loh dah pada ga ada, ,,,yg ada hanyalah secarik kertas dan sebuah patahan batu bata,,,,kalo pun di teliti secara ilmiah dengan berbagai keilmuan,,,hasilnya tetap tidak valid,,,,
karena penelitian sebuah sejarah biarpun pakai ilmiah sejuta kali,,, hanyalah sebuah perkiraan sang peneliti,,,tak beda jauh dengan meraba-raba di dalam kegelapan,,,,,kecuali ada keilmuan eksakta atau alat yang bisa memutar kembali ke masa lampau sampai ribuan tahun yg lalu,,,

Anonim
14 Agustus 2017 pukul 06.00

sudahlah kalau angling darmo itu dianggap hanya mitos ... orang bojonegoro pasti ada yang suka seni ... biasanaya selain ketoprak dan ludrok itu diulang lagi dengan lakon angling darmo ... entah nanti benar apa tidak ... saya pernah mendengar cerita langsung orang bojonegoro bahwa dulu ada pertunjukan ketoprak dengan lakon angling darma dan kala itu pagelaran gagal total dan pemeran angling darmo meninggal tersambar petir .... kalau mitos ataupun fakta itu berdasarkan ilmiah saja saya kurang sependapat kalau santet itu mitos tapi kenyataannya ada dan jika dibuktikan secara ilmiah juga tidak bisa , sama dengan kasus bus pahala kencana dan truk semen cair masuk hutan diblora katanya halusinasi tapi realnya bus dan truk ditengah hutan tanpa ada jejak roda kalaupun supir berhalusinasi maka bis dan truk pasti sudah penyok dan rusak karena menabrak pohon jati dihutan karena bis dan truk itu benda mati jika kita berhalusinasi dalam berkendara kita bisa kecelakaan dijalan ... karena mungkin dijaman angling darmo penulisan belum ada jadi bagai mana ilmiah artefak bisa ditemukan.. dan kalaupun candi atau arca atau keraton angling darmo mungkin terpendam didalam tanah yg terlalu dalam untuk digali ... dan masa angling darma sendiri tidak diketahui tahun pastinya

7 September 2017 pukul 11.11

Maaf sebelumnya kalau saya blh pendapat makam angklung dharma ada di daerah Pati Jawa tengah bgtu pun patuhnya batik madrim dan juga guanya jg ad Antara perbatasan Pati sama Kudus tempatnya kalau tidak salah di gunung Muria kalau sekarang orang kenalnya gua Jepang

Anonim
9 September 2017 pukul 12.07

Coba anda angan2 . Proses isro' mi'roj rosululloh dan kendaraan buroq apkah bsa di buktikan secara ilmiah? Tapi anda percaya kan meskipun tanpa bukti ilmiah.klo pecya, kok bisa percaya pakai dasar apa?

Anonim
9 September 2017 pukul 12.11

Judul nya saya kurang pas " MELURUSKAN " seolah2 apa yg anda ketahui benar .

12 September 2017 pukul 00.14

Pak Achmad Satria,

Perkenalkan saya Milawaty, Mahasiswa Magister Kajian Budaya Universitas Airlangga asal Bojonegoro, bisa dikatakan saya memiliki ketertarikan yang sama dengan Bapak untuk menggali lebih mengenai Lokalitas Bojonegoro dan berniat mengangkatnya ke ranah penelitian ilmiah. Apa saya bisa berdiskusi dengan bapak secara langsung mengenai hal ini? Apa mungkin bapak bisa meluangkan waktu? Saya bisa menyempatkan diri datang ke SMA 1 Dander.

1 November 2017 pukul 22.09

Ada kslahan pda aetikel ini ,batik madrim adik angling dharma,itu salah,tpi batik madrim justru kakak dari dewi styawati istri angling dharma

26 November 2017 pukul 14.46

Cerita Angling darma adalah benar adanya dan malawapati terletak di kabupaten Bojonegoro. Prabu Angling darma dimakamkan di kabupaten pati. Kerajaan malawapati berdiri jauh sebelum kerajaan Majapahit maupun Singosari.

21 Desember 2017 pukul 10.58

He hee, ma'af begini aja pak dari pada cerita angling darma di klaim daerah lain mendingan kt kukuhkan aja milik bojonegoro, klu mengenai kbenrn sjrah mnurt sy sdh byk yg mlenceng seolah olah kita asli org nusantara tdk pnya sjarah sndiri banyak tokoh sejarh kita yg bernamkan orang timur tengah(arab) termasuk peningalan nya, mengapa begitu atau km bangga dengan itu!!!???

28 Januari 2018 pukul 17.35

Salam 2018. Goa nya naga gini dimana?

Anonim
31 Januari 2018 pukul 20.31

Halo, Februari 2018 !!!

16 Februari 2018 pukul 09.42

Angkling darmo itu asalx dr kediri, klo orng bjn itu keturunanx aja, klo bojonegoro zg syah z angling kusuna

24 September 2018 pukul 05.27

Lahirnya sebuah mitos pasti ada latar belakangnya. Memang gak bisa disatukan dengan sejarah karena seperti membandingkan "Apel" dengan "Sawi". Jadi memang beda versi.

Btw mungkin bisa ditambahkan juga selain nama Pendopo pemkab dan radio, Satlantas Polres Bojonegoro juga ada namanya Gedung "Mliwis Putih" mungkin juga ada hubungannya dengan cerita Prabu Angling Dharma saat dikutuk jadi Burung Belibis dan terbang ke Kerajaan Bojanagara (Bojonegoro) hahaha... :p

18 Oktober 2018 pukul 07.44

Gini ae lo enak kalo mau buktiin besok waktu ada perayaan cobalah berparas seperti prabu angkling dharma dan seolah raja dari kerajaan malwapati joba lihat apa yg terjadi, apa ada kejangalan apa tidak / ada resikonya apa tidak.

10 Mei 2019 pukul 05.33

Sekiranya ada yg mempunyai buku cerita rakyat Bojonegoro... Bolehkah saya tahu??? Untuk bahan skripsi, terima kasih...

10 Mei 2019 pukul 05.33

Mohon bantuannya....

20 Juni 2021 pukul 05.15

Maaf mau tanya hubungannya kota Bojonegoro dengan Angling dharma apa ya ...kota Bojonegoro kota Angling dharma ...nah maksudnya Angling dharma itu apa ...sejarah Angling dharma pernah singgah di Bojonegoro tapi hubungannya dengan kota Bojonegoro apa ya ....mohon penjelasannya saya kurang paham


Terima kasih

7 November 2021 pukul 08.27

Hari ini Minggu tgl 7 November 2021 jam 23.25 sedang kan artikel ini di buat oleh BPK Achmad pada tahun 2012 wah lama sekali, namun artikel ini sangat menarik untuk di lakukan penelitian lebih lanjut.. agar tahu mana yang benar

Posting Komentar