Jelajah kuliner kali ini saya menceritakan di daerah Bojonegoro Jawa Timur. Penganan yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, khususnya warga Bojonegoro maupun Jawa Timur. Kalau kita berbicara tentang kuliner Mie, sudah tentu gambaran kita antara mie goreng ataupun mie kuah.
Tetapi untuk mie kali ini cukup menarik tuk diceritakan. Warung-warung penjual mie ataupun nasi goreng di sekitaran wilayah Bojonegoro, penjualnya masih menggunakan alat masak yang tradisional yaitu memasaknya menggunakan tungku tanah liat (bahasa jawa : ANGLO) dan arang. Tidak seperti pada umumnya para penjual mie yang memasaknya menggunakan kompor LPG (sekarang) kalau sebelum masa LPG para penjual menggunakan minyak tanah yang diberi tekanan angin. Memasak dengan menggunakan bahan bakar arang sebenarnya juga banyak diterapkan di daerah selain Bojonegoro.
Yang penulis perhatikan baik di daerah Kedung Adem, Sugihwaras, Balen, Kapas, Temayang, Kalitidu, Padangan serta sekitaran Kecamatan Kota Bojonegoro masih ada yang mempertahankan cara memasaknya menggunakan bahan arang. Alasan penjual penganan ini adalah khas dari rasa masakan yang dimasak menggunakan arang lebih sedap dibandingkan dengan menggunakan kompor berbahan bakar LPG. Alasannya adalah proses pematangan masakan lebih merata.
Warung Mie yang saya kunjungi kali ini adalah warung Nasi/Mie Goreng dan Mie Godhog Cipto Roso yang terletak di Jln TGP Kali Kethek Banjarejo Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Propinsi Jawa Timur. Letak warung ini tepat di pinggir jalan Raya dan di depan rumah pemiliknya sendiri, untuk lahan parkir tidak ada masalah karena sudah ada lahan parkirnya. Buka pada pukul 17.00 wib sampai dengan sekitar pukul 23.00 wib (tergantung dari ramai tidaknya pembeli) terkadang pukul 22.00 sudah habis.
Untuk cita rasa masakan paling banyak diminati oleh pengunjung adalah mie godhog (baca : mie kuah) bahan dasarnya adalah mie kuning dan rempah-rempah ditambah resep rahasia yaitu air kaldu, seperti yang disampaikan oleh Bpk. H. Amin pemilik warung. Warung ini sudah berdiri lebih kurang 42 tahun. Pak H. Amin sendiri merupakan generasi kedua yang melanjutkan usaha ini.
Untuk para penikmat kuliner tidak ada salahnya guna mencicipi masakan dari bapak H. Amin ini karena rasa dari masakan beliau lebih sedap dibanding dengan masakan yang sama di sekitaran Bojonegoro. (Satria)
+ komentar + 2 komentar
Mie Godhognya Mak Nyus... sangat istimewa. Cita Rasanya tidak kalah dengan Rumah Makan "Bakmie Jogja" di Surabaya. Bahkan, menurut saya pribadi lebih enak, sedap dan mantap Mie Godhog Cipto Roso. Biarpun warung pinggiran tapi banyak pejabat dan artis yang menjadi pelanggan di warung ini. Jempol empat untuk CIPTO ROSO...!!!
Alhamdulillah bapak @Basuki Mulyanto bisa mencicipi masakan khas Bojonegoro.
Posting Komentar