Home » » Aturan pendirian suatu bangunan tempat suci (candi).

Aturan pendirian suatu bangunan tempat suci (candi).

Literatur Hindhu tentang Arsitektur Bangunan Suci :

Manasara cilpasastra--> manasara : ukuran standart yang hakiki, cilpasastra : ilmu
tentang seni, sastra, mekanika bangunan.
Manasara vastusastra--> manasara : ukuran standart yang hakiki, vastusastra : ilmu
teknik arsitektur.

Lokasi yang layak untuk membangun tempat suci :
A.dekat dengan sumber air atau diatas sumber air--> air dianggap sebagai pembersih
raga, air adalah suci, sakral--> tirtha.
B.Kstra (Gunung) -->mikrokosmos dunia--> tempat bersemayamnya roh nenek moyang atau
istana para dewa.

Literatur Buddha tentang Bangunan Suci:

kitab Sang Hyang kamahayanikam.


Penentu lokasi disebut Stapaka dan arsitekturnya disebut Stapati.

Cara pengujian lokasi

1.menggali tanah yang dipilih dengan luas 1 x 1, 2 x 2 sedalam 0,5 m, setelah
selesai di isi air dan ditunggu 24 jam.

•Air habis : tidak cocok--> berpasir (pori-pori besar).
•Air penuh : tidak cocok--> bertanah liat (pori-pori kecil).
•Air sedang : cocok--> bertanah geluh--> tanah campuran pasir, tanah liat dan debu
subur (pori-pori sedang)

2.tanah yang berasal dari lubang tersebut dikembalikan lagi

•tanah surut : tidak baik--> tanah liat.
•Tanah tetap : tidak baik--> pasir.
•Tanah lebih : baik--> tanah geluh.

3.memperhatikan lidah api yang menyala dari sebuah api minyak (India: karanja) yang
diletakkan ditengah lahan yang diuji.

•Lidah api ke utara--> membawa kemasyuran dan kekayaan.
•Lidah api ke selatan-->membawa kemakmuran, mulia dan makin terkenal.
•Lidah api bergoyang-->tidak baik akan celaka.
•Lidah api tegak-->baik membawa kebahagiaan.

4.dengan mengamati pertumbuhan benih wijen dalam jangka waktu tertentu.

•3 hari bertunas disebut brahmana
•4 hari bertunas disebut ksyatria.
•5 hari bertunas disebut waisya.
•6 hari bertunas disebut sudra.
•7 hari bertunas disenut pisachas atau setan.

Setelah diuji keberhasilannya tanah tersebut suci maka Stapaka menentukan letak vastu purusa mandala (vastu : tempat tumbuh, purusa : intisari alam semesta, mandala : daerah suci, dengan cara:

1.mendirikan tongkat (gnomon) : 12 anula, 14 anula, 24 anula (1 anula : 1,65 cm) dan stelah itu membuat lingkaran 2 x gnomon (sesuai matahari agak condong kebarat/ sore).

2.setelah selesai buat garis jari-jari lalu kalikan dua ke samping kanan dan kiri dan keatas kebawah.

3.setelah itu sudut-sudut terluar dari lingkaran dalam digaris sehingga mendapatkan denah atau luas tanah yang akan dibangun untuk bangunan suci.
Share this article :

Posting Komentar